Analisis Algoritma Beaufort dan Persamaan dengan algoritma lain

Nama  :  Ahmad Saputra Fadiarora
Nim     :  201731230
kls       :  A

(1)

VIGENERE CIPHER


Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16 (tahun 1586). Tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Giovan Batista Belaso. Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Cipher.

Menurut Sadikin (2012, h. 48) sandi vigenere merupakan sistem sandi polialfabetik yang sederhana, sistem sandi polialfabetik mengenkripsikan sekaligus sebuah teks yang terdiri dari beberapa huruf. Sandi vigenere menggunakan subtitusi dengan fungsi shift. 

Sedangkan menurut Ariyus (2006, h. 33) pada teknik subtitusi vigenere setiap ciphertext bisa memiliki banyak kemungkinan plaintextnya. Teknik ini bisa dilakukan oleh dua cara yaitu : angka dan huruf

BEAUFORT CIPHER


Bukan hanya viginère cipher, berikut ini juga merupakan cipher berasal dari negara Prancis. Karena berasal dari negara yang sama tentunya teknik enkripsi yang digunakan tidak terlalu jauh berbeda. Beaufort Cipher secara umum yaitu merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan tabel abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginère cipher, ini menggunakan tabel yang terdiri dari abjad a-z pada baris dan kolomnya yang sering disebut dengan tabula recta. 


(2)

Algoritma Vigenere Cipher

Cipher ini hanya bergantung pada metodologi confusion untuk membuat cipher text. Pola berulang pada plaintext tidak melalui difusi, melainkan hanya dikamuflase oleh seri dari pergeseran Caesar cipher. Vigenere cipher dianggap unbreakable selama hampir 300 tahun. Tetapi akhirnya metode untuk memecahkannya ditemukan oleh Kasiski dan Kerckhoff. Kedua metode berdasar pada fakta bahwa kuncinya berulang dan pada umumnya bahasa yang digunakan sehari-hari bersifat repetitif. Jika pesan jauh lebih panjang dari kunci, pada akhirnya kunci akan mengenkripsi satu kumpulan huruf yang sama yang sebelumnya telah digunakan dan dienkripsi oleh kunci yang sama. Hal ini akan menciptakan suatu pola yang berisi kumpulan huruf yang berulang. Dengan mencari frekuensi antara kumpulan huruf yang berulang dan memfaktorkannya, bisa ditemukan panjang kunci. Jika panjang kunci sudah diketahui, kunci akan dengan mudah diketahui dengan menggunakan analisis frekuensi pada setiap kumpulan Caesar cipher. Makin panjang kunci, akan makin sulit dan makin panjang proses penemuan kunci. Faktanya, jika kuncinya paling tidak sama panjang dengan panjang plaintext, cipher text kebal dari serangan tersebut. Cipher di mana panjang kunci sama dengan panjang pesan disebut one time pad.



a. Angka

Teknik subtitusi vigenere dengan menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan kode geser
Kunci dengan 5 huruf kode jika ditukar dengan angka akan menjadi K = (10, 20,13, 2, 8), dan teks-aslinya Ŗ STMIK KAPUTAMA BINJAIŗ.
Teks-asli : STMIK KAPUTAMA
BINJAI
Kunci : ( 10, 20, 13, 2, 8 )
Teks-kode :
CNAKSUUCWBKGNDQXDNK

b. Huruf

Untuk mengenkripsikan pesan dengan kode vigenere digunakan tabula recta (disebut juga bujursangkar vigenere). Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plainteks. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan hurufhuruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar Cipher, yang mana jauh pergeseran huruf plainteks ditentukan nilai desimal oleh huruf kunci tersebut (di sini, a = 0, b = 1, c = 2, …, z = 25). Sebagai contoh, huruf kunci c (= 2) menyatakan huruf plainteks digeser sejauh 2 huruf ke kanan (dari susunan alfabetnya).

Bujur sangkar Vigènere digunakan untuk memperoleh cipherteks dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek dari pada panjang plainteks, maka kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Secara matematis enkripsi dengan kode Vigenere bisa dinyatakan sebagai berikut:
Algoritma enkripsi vigenere cipher :
Ci = ( Pi + Ki ) mod 26
Algoritma dekripsi vigenere cipher :
Pi = ( Ci Ŕ Ki ) mod 26
Dimana :
Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i

Salah satu kelebihan kode vigenere adalah sulitnya melakukan kapitanalisis dengan metode analisis frekuensi karena dua huruf yang sama dalam teks-kode belum tenetu bisa dideskripsikan menjadi dua huruf yang sama dalam teks-asli. Kelemahan utama kode vigenere adalah kuncinya yang pendek dan penggunaannya yang berulang-ulang. Jika kriptanalis dapat menentukan panjang kunci saja maka teks-kode dapat diperlakukan seperti rangkaian beberapa kode Kaisar.


(3)



Enkripsinya menggunakan tabel dengan ketentuan berikut.

1. Huruf pada pesannya kita lihat pada kolom tabel atas (bagian judulnya ;warna merah)
2. Huruf pada keywordnya kita lihat pada kolom tabel bawah (isinya;warna hitam)

3. Telusuri kedua huruf tersebut dan lihat hasilnya pada baris tabel

PESAN : AHMADSAPUTRA
KEY WORD : TUGASKSKKLSA

Pesan
A
H
M
A
D
S
A
P
U
T
R
A
key word
T
U
G
A
S
K
S
K
K
L
S
A
hasil
T
N
U
A
P
S
S
V
Q
S
B
A

Maka kita pasangkan huruf pada pesan dan keyword kita :
-huruf A (kolom) dengan T (Isi) pada tabel disamarkan menjadi huruf T
-huruf H (kolom) dengan U (isi) pada tabel disamarkan menjadi huruf N
dst........

(4)

Persamaan:
- Sama sama menggunakan abjad sebagai kode
- bagian dari algoritma klasik
- keduanya menggunaka metode subtitusi

Perbedaan:

Yang membedakannya dari viginère cipher yaitu penggunaan algoritma yang berbeda dari cara membaca tabelnya.

-Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
-Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
-vignere bisa dengan angka sedangkan
-beauford hanya abjad

(5)

Link Anggota Kelompok 5 :

https://adelinamarchelia.blogspot.com/
krisyuananjel.blogspot.com
https://nimadeayuastitiwiwekawati-stt-pln.blogspot.com/
wahyuunggul08.wordpress.com

naufal1731.blogspot.com



(6)

Reverensi

http://silent-detective.blogspot.com/2015/04/beaufort-cipher.html
https://betaraubd.wordpress.com/2014/01/07/penjelasan-beaufort-cipher/
https://siregaryohannes14.blogspot.com/2017/01/vigenere-cipher-beufort-cipher-dan.html



KESIMPULAN

VIGENERE CIPHER


Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16 (tahun 1586). Tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Giovan Batista Belaso. Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Cipher.


BEAUFORT CIPHER



Bukan hanya viginère cipher, berikut ini juga merupakan cipher berasal dari negara Prancis. Karena berasal dari negara yang sama tentunya teknik enkripsi yang digunakan tidak terlalu jauh berbeda. Beaufort Cipher secara umum yaitu merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan tabel abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginère cipher, ini menggunakan tabel yang terdiri dari abjad a-z pada baris dan kolomnya yang sering disebut dengan tabula recta. 


Persamaan:
- Sama sama menggunakan abjad sebagai kode
- bagian dari algoritma klasik
- keduanya menggunaka metode subtitusi

Perbedaan:

Yang membedakannya dari viginère cipher yaitu penggunaan algoritma yang berbeda dari cara membaca tabelnya.

-Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
-Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
-vignere bisa dengan angka sedangkan
-Beauford hanya abjad
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Algoritma Beaufort Chiper